LINGKUP KEGIATAN




KOMPILASI memiliki fokus kegiatan pada beberapa lingkup, yaitu :

1. Unit Bisnis
Unit bisnis merupakan holding bagi kegiatan sub unit-unit usaha di organisasi ini. Adapun sub unit-unit usaha yang dijalankan oleh organisasi Kompilasi ini adalah:

1.1. Pertanian
Usaha pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura merupakan salah satu upaya dalam pengadaan pemenuhan kebutuhan pangan dan sumber gizi masyarakat. Kepedulian kepada para petani selaku pelaku usaha pertanian yang dihadapkan pada kondisi yang seringkali tidak menguntungkan dan terbelengguh pada praktek sistem yang tidak berkeadilan (rentenir) membuat petani-petani kecil semakin terpuruk dalam kemiskinan. Keberanian dalam pembenahan praktek-praktek sistem usaha yang lebih berkeadilan bagi para petani merupakan salah satu alternatif trobosan yang dapat dilakukan untuk membantu para petani guna meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

1.2. Peternakan
Peternakan sebagai salah satu kegiatan usaha yang cukup dekat dengan kehidupan masyarakat sudah sewajarnya jika terus dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan keluarga. Potensi ketersediaan pakan dan kebutuhan konsumsi protein hewani yang masih cukup tinggi membuka peluang untuk pengembangan usaha peternakan secara lebih luas di pelosok-pelosok daerah di Indonesia tentunya tidak terlepas dengan sistem yang lebih berkeadilan bagi masyarakat selaku mitra usaha.

1.3. Perikanan dan Kelautan
Sumberdaya perikan yang melimpah serta tingkat konsumsi ikan masyarakat yang cukup tinggi memungkinkan untuk pengembangan usaha budidaya perikanan secara berkelanjutan melalui kemitraan usaha bersama masyarakat dengan sistem yang berkeadilan. Selain itu potensi kelautan yang cukup besar sangat potensial untuk pengembangan usaha-usaha berbasis kelautan seperti produk turunan ikan, garam, rumput laut dan lain-lain.

1.4. Perdagangan
Sektor perdagangan merupakan usaha yang paling banyak kita temui di berbagai tempat di pelosok negeri ini, mulai dari pedagang asongan (pedagang kaki lima) sampai ke tingkat yang lebih berkelas yakni super market dan mall-mall. Istilah “dari sepuluh pintu rizki di dunia, sembilan pintu ada di usaha perdagangan” seakan-akan menjadi sugesti tersendiri bagi sebagian masyarakat untuk meraihnya dalam usaha perdagangan. Namun, fakta dilapangan seringkali kita jumpai praktek-praktek ketidak jujuran dari para pelaku usaha (pedagang) seperti kualitas produk yang buruk, pengurangan timbangan dan lain-lain. Sehingga dalam hal ini perlu adanya penyadaran kritis kepada para pelaku usaha melalui keteladan usaha yang dijalin dengan kemitraan masyarakat.

1.5. Industri Rumah Tangga
Industri rumah tangga atau IRT, seringkali dianggap sebelah mata. Padahal fakta membuktikan bahwa ketika masa krisis justru sektor UKM inilah yang paling dapat bertahan. Dengan pengelolaan yang optimal baik dari sisi input, proses, out put, dan strategi pemasran yang tepat tentunya usaha di sektor ini akan memberikan peluang yang lebih besar untuk dapat meningkatkan pendapatan para pelaku usahanya.

1.6. Jasa
Dalam kehidupan sehari-hari pemenuhan kebutuhan hidup seseorang baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier tentunya tidak terlepas dari peran-peran usaha di bidang jasa. Oleh karena itu usaha di bidang jasa dapat terus dikembangkan dalam berbagai sektor usaha yang tentunya dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat, seperti jasa produksi pertanian, jasa transportasi, jasa perbenkelan, dan lain-lain.

2. Unit Sosial

2.1. Pendidikan (Education)
Kegiatan pada bidang pendidikan berupa pemberian beasiswa kepada para siswa/siswi berprestasi tingkat SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi yang berasal dari keluarga miskin untuk dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi sebagai bekal masa depannya. Selain pemberian beasiswa berupa materi, siswa/siswi penerima beasiswa juga diberikan pembekalan tentang materi-materi pembinaan akhlakul karimah sehingga diharapkan siswa/siswi penerima beasiswa KOMPILASI tidak hanya berprestasi di bidang akademisi saja, namun juga memiliki sikap, dan perilaku (akhlaq) yang baik.

2.2. Kesehatan (Health)
Keterbatasan masyarakat terhadap akses pelayanan kesehatan dan biaya kesehatan yang relatif tinggi seringkali membuat keluarga miskin tidak mampu mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik karena keterbatasan biaya. Oleh karena itu, KOMPILASI menjalankan kegiatan sosial pada bidang kesehatan berupa pemberian santunan biaya pengobatan bagi keluarga yang tidak mampu atau penyandang cacat agar mendapat pengobatan dan pelayanan kesehatan secara memadai.

2.3. Keagamaan (Religy)
Kegiatan pada bidang keagamaan terdiri dari dua jenis kegiatan, yakni kegiatan secara fisik atau meteri berupa pemberian bantuan pada operasional atau pembangunan tempat-tempat ibadah dan kegiatan non fisik berupa kajian-kajian keIslaman bagi masyarakat berbasis kelompok. Dengan demikian diharapkan kegiatan syiar agama atau da’wah Islamiyah bisa lebih luas menjangkau lapisan masyarakat hingga kepelosok-pelosok desa di negeri ini.